Peguruan tinggi dalam konteks pendidikan formal menempati posisi di ujung akhir, menjadi problem solver pada kesempatan terakhir (the last opportunity) untuk
menumbuhkan potensi karakter terpuji pada diri para mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa. Membangun negeri akan sukses apabila sukses membangun karakter mahasiswa (Kemenristek, 2017). Dalam laporan tahunan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Tahun 2018 (Tim Penyususn Laporan Tahunan KPK, 2018) menyatakan tentang akan ewajibkan pembelajaran yang memuat nilai-nilai karakter dan budaya anti korupsi dikurikilum setiap jenjang pendidikan. Hal ini berarti Guru maupun Dosen sebagai pendidik yang akan menerapkan Pendidikan Karakter Budaya anti Korupsi membutuhkan banyak referensi model-model pembelajaran yang dapat menunjang dalam pembentukan dan peningkatkan karakter anti Korupsi.