ABSTRAK
Pabrik Gula Merah merupakan salah satu UKM di Jl. Menur, Kelurahan
Klaru, Kabupaten Sorong. Pada saat proses pemasakan ditemukan beberapa
permasalahan yaitu proses produksi tidak maksimal, kurangnya konsentrasi
pekerja, metode kerja kurang tepat dan kurangnya pengawasan. Adapun data yang
digunakan pada penelitian ini yaitu data jumlah produksi dan data produk cacat. Six
sigma merupakan pendekatan menyeluruh untuk menyelesaikan masalah dan
peningkatan proses melalui tahap DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve,
Control). Dari hasil observasi terdapat 6 jenis cacat yang terjadi pada produk gula
merah dengan presentase jumlah cacat sebesar 52,99% untuk jenis cacat Bolong,
24,34% untuk jenis cacat Retak, 12,30% untuk jenis cacat Permukaan tidak rata,
5,97% untuk jenis cacat Bolong dan retak, 2,99% jenis cacat Retak dan permukaan
tidak rata, 1,41% dan untuk jenis cacat Bolong, retak dan permukaan tidak rata.
Dengan menerapkan langkah – langkah perbaikan yang didapat dari analisis DPMO
Pabrik akan dapat mengoptimalkan kualitas yang ditandai dengan kenaikan nilai
sigma sebesar 0,71 dari 2,97 menjadi 3,68 yang menandakan bahwa akan ada
kenaikan produktivitas dan pengoptimalan kualitas jika pabrik melakukan
perbaikan sesuai langkah – langkah tersebut.
Kata Kunci : Pengendalian Kualitas, Six Sigma, DMAIC