Search for collections on Repository UNAMIN

STUDI PENGELOLAAN HUTAN OLEH MASYARAKAT ADAT DI KAMPUNG SENI DISTRIK MARE SELATAN KABUPATEN MAYBRAT

PIUS TAHOBA, PIUS TAHOBA (2024) STUDI PENGELOLAAN HUTAN OLEH MASYARAKAT ADAT DI KAMPUNG SENI DISTRIK MARE SELATAN KABUPATEN MAYBRAT. Other thesis, Fakultas Pertanian.

[thumbnail of 69]
Preview
Text (69)
skripsi pius tahoba.pdf

Download (2MB) | Preview

Abstract

ABSTRAK
PIUS TAHOBA, 2021. “Studi Pengelolaan Hutan Oleh Masyarakat
Adat di Kampung Seni Distrik Mare Selatan Kabupaten Maybrat” dibawah
bimbingan Bapak Saiful Maliki Arief, S.Hut,M.Si dan Bapak Fajrianto Saeni.
Penelitian ini dilaksanakan di kampung masyarakat adat di Kampung Seni
Distrik Mare Selatan Kabupaten Maybrat. Penelitian ini dilaksnakan selama 1
bulan, yakni pada bulan Juli sampai Agustus 2021. Penelitian ini bertujuan;
1) Untuk mengetahui ketentuan adat dalam pengelolaan hutan oleh masyarakat
adat di Kampung Seni Distrik Mare Selatan Kabupaten Maybrat, 2) Untuk
mengetahui bentuk-bentuk kearifan lokal dalam pengelolaan hutan oleh
masyarakat adat di Kampung Seni Distrik Mare Selatan Kabupaten Maybrat; dan
3) untuk mengetahui pandangan masyarakat adat tentang hutan di Kampung Seni
Distrik Mare Selatan Kabupaten Maybrat.
Metode yang di pakai dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
dengan teknik observasi dan wawancara. Penentuan sampel masyarakat adat di
Kampung Seni Distrik Mare Selatan Kabupaten Maybrat ini dilakukan dengan
menggunakan medote purposive sampling (sampel bertujuan), di mana responden
yang dipilih berdasarkan responden kunci yakni Kepala Suku, tokoh adat, tokoh
agama, tokoh masyarakat, tokoh pemuda yang ada di lokasi penelitian.
Pengumpulan data dilakukan dengan cara pengisian daftar pertanyaan (kuisioner),
melakukan wawancara guna mengetahui gambaran secara jelas terhadap
keakuratan data yang dibutuhkan untuk menjawab rumusan masalah penelitian.
Data yang digunakan dalam penelitian meliputi data primer yaitu data yang
diperoleh secara langsung dari responden kunci yang digunakan sebagai acuan
dalam menjawab tujuan penelitian. Sedangkan data sekunder berupaa informasi
yang didapat dari kantor desa, perpustakaan serta instansi lainnya yang
berhubungan dengan penelitian ini.
.
vii
Berdasarkan hasil penelitian dan wawancara dengan masyarakat responden
di Kampung Seni Distrik Mare Selatan Kabupaten Maybrat menunjukkan bahwa
berdasarkan fungsi hutan tersebut, maka dalam pengelolaan dan pemanfaatan
hutan terdapat aturan-aturan yang mengikat secara adat oleh masyatakat adat di
Kampung Seni yang memiliki norma yaitu: 1) Menghargai pemilik ulayat, suatu
marga yang hidup pada tanah ulayatnya, menyadari keterbatasan-keterbatasan
yang dimilikinya sehingga tidak mudah menjualbelikan tanah tersebut;
2) Memanfaatkan lahan/hutan/kebun sebatas kebutuhan hidup dan tidak boleh
lebih. Hal ini didasarkan atas pemikiran bahwa dalam memanfaatkan
lahan/hutan/kebun tidak boleh serakah sehingga dapat dimanfaatkan oleh
keturunan lainnya; dan 3) Pembukaan kebun tidak boleh dilakukan di kanan kiri
sungai dengan alasan bahwa sungai tempat mengalirnya air sebagai sumber
kehidupan, sehingga tidak boleh tercemar oleh aktifitas pertanian.
Bentuk kearifan lokal masyarakat adat di Kampung Seni Distrik Mare
Selatan dalam pengelolaan hutan oleh masyarakat antara lain a) tanda larangan ini
sangat berbahaya bagi warga, ketika yang melanggar atau secara sengaja untuk
menyentuh atau mengambil sesuatu di wilayah hutan maka dapat mengakibatkan
seseorang terkena penyakit; b) tanda larangan yang bertujuan untuk membatasi
sesorang untuk menebang pohon pada wilayah tersebut; Tanda larangan ini
membatasi masyarakat secara total untuk mengambil sumber daya hutan dalam
waktu yang telah ditentukan tanpa perijinan dari pemilik hak ulayat; c) tanda
larangan untuk berbagai jenis buah-buahan dari si pemilik; dan d) tanda larangan
khusus untuk pengambilan pohon sagu atau dusun sagu dari sipemilik, yang
kesemuanya mempunyai makna suatu larangan terhadap perlindungan
sumberdaya hutan. Hutan bagi masyarakat adat di Kampung Seni mempunyai
makna sangat multi dimensional. Oleh karena itu masyarakat adat tepatnya tidak
pernah menganggap hutan sebagai musuh yang harus dihabiskan atau
dimusnahkan dari permukaan bumi. Mereka bahkan memandang hutan sabagai
salah satu bagian penting dari komunitas mereka

Item Type: Thesis (Other)
Subjects: S Agriculture > S Agriculture (General)
Depositing User: library unamin
Date Deposited: 03 Oct 2024 02:11
Last Modified: 03 Oct 2024 02:11
URI: http://repository.um-sorong.ac.id/id/eprint/161

Actions (login required)

View Item
View Item