Tabitan Fadan (20155001018) “Respon Pertumbuhan dan Produksi Tanaman
Tomat (Solanum licopersicum Mill.) Terhadap Konsentrasi Pupuk Organik Nasi
Basi Terfermentasi”.
Tomat merupakan salah satu tanaman hortikultura yang penting di Indonesia.
Tomat kaya akan vitamin C, vitamin A, zat besi (Fe) dan potassium. Peningkatan
kebutuhan tomat sering tidak diimbangi dengan peningkatan produksinya.
Produksi tomat di Indonesia setiap tahun mengalami fluktuasi (Damayanti, 2015).
Pemupukan pada tanaman tomat, dapat dilakukan melalui tanah dan dapat pula
dilakukan melalui daun. Sriyundianti dkk (2013), nasi basi dapat dimanfaatkan
untuk menyuburkan tanah dan tanaman karena nasi basi memiliki kandungan
unsur hara N 0,7 %, P2O5 0,4%, K2O 0,25%, kadar air 62%, bahan organik 21%,
CaO 0,4% dan nisbah C/N 20-25. Penelitian dilaksanakan di Kampung Waigo
Distrik Wayer Kabupaten Sorong Selatan pada bulan Agustus sampai Desember
2021. Penelitian menggunakan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK)
dengan perlakuan empat konsentrasi MOL nasi basi terhadap pertumbuhan dan
hasil tanaman tomat. Konsentrasi MOL nasi basi yang diujikan adalah: B0 =
kontrol (tidak menggunakan MOL nasi basi) B1 = konsentrasi 100 mililiter MOL
nasi basi+500 mililiter air B2 = konsentrasi 200 mililiter MOL nasi basi+500
mililiter air B3 = konsentrasi 300 mililiter MOL nasi basi+500 mililiter air. Hasil
penelitian menunjukan bahwa, konsentrasi pupuk organik cair MOL nasi basi
vi
terfermentasi memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap semua variabel
pengamatan tanaman tomat.Konsentrasi pupuk organik cair 300 ml MOL nasi
basi/500 ml air, menghasilkan tinggi tanaman, umur mulai berbunga, umur mulai
panen, jumlah buah per petak dan berat buah tomat per petak yang terbaik dari
semua perlakuan lainnya