Biskuit adalah salah satu jenis kue kering yang sampai saat ini banyak digemari oleh masyarakat sebagai makanan jajanan atau camilan dari berbagai kelompok ekonomi dan kelompok umur. Biskuit sering dikonsumsi oleh anak balita, anak usia sekolah, remaja, hingga orang tua yang biasa dikonsumsi sebagai makanan selingan atau makanan bekal. Permasalahan yang muncul adalah biskuit yang minim akan zat gizi seperti protein sebab umumnya dibuat dari tepung terigu berprotein sedang yang kadarnya berkisar 10,5 – 11,5 %. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya untuk meingkatkan nilai gizi seperti protein yang berasal dari sumber bahan lainnya seperti halnya tepung ikan kembung guna memenuhi k²ebutuhan gizi bagi masyarakat. Penggunaan tepung ikan sebagai bahan modifikasi tepung terigu pada pembuatan biskuit merupakan salah satu alternatif penggunaan yang menjanjikan, terutama dari segi kualitas zat gizi yang dihasilkan.Tujuan dalam penelitian ini adalah Untuk Mengetahui pengaruh penambahan tepung ikan terhadap nilai organoleptik biskut dan Untuk Mengetahui hasil uji organoletik terbaik biskuit yang dihasilkan dengan adanya perlakuan penambahan tepung ikan kembung. Metode yang digunakan pada Penelitian ini menggunakan metode eksperimen. metode eksperimen, yaitu penelitian yang dilakukan dengan memberikan perlakuan terhadap objek penelitian. Hasil penelitian Berdasarkan uji statistik maka dengan adanya penambahan tepung ikan dalam pembuatan biskuit memberikan pengaruh yang nyata pada parameter kenampakan, bau, dan rasa sedangkan tidak memberikan pengaruh terhadap parameter tekstur dan Hasil terbaik pada uji organoleptik biskuit ikan berada pada perlakuan A2 (75gr) dan terendah berada pada perlakuan A1 (50gr).