Kampung Malagufuk di Papua Barat, dengan Hutan Klasouw, menawarkan potensi pengembangan ekowisata berbasis keanekaragaman burung untuk menarik wisatawan dan mendukung pelestarian alam. Penelitian ini bertujuan untuk menggali potensi burung dan keunikannya sebagai daya tarik ekowisata serta mengeksplorasi pengembangan jalur birdwatching berdasarkan potensi keanekaragaman burung di wilayah tersebut. Penelitian ini dilakukan di Kampung Malagufuk, Distrik Makbon, Kabupaten Sorong, selama 1 bulan (1 Oktober – 1 November). Metode yang digunakan adalah deskriptif dengan teknik survei, observasi, dan wawancara. Data primer diperoleh dari wawancara masyarakat, sementara data sekunder dari penelitian terkait. Analisis data dilakukan menggunakan analisis SWOT untuk menggali potensi burung dan pengembangan jalur birdwatching di lokasi tersebut. Di kawasan Ekowisata Kampung Malagufuk, ditemukan 15 jenis burung, termasuk Cendrawasih, Kaka Tua, dan Kasuari. Potensi pengembangan ekowisata birdwatching dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui program pengamatan burung, sekaligus menjaga kelestarian hutan untuk melindungi habitat satwa. Ini menjadi langkah penting dalam pengembangan ekowisata yang berkelanjutan dan mendukung konservasi alam.