Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan suatu fenomena tentang, “Modal Simbilik dan Politik Kepada Suku di Papua, fokus pada studi kemenangan kepala suku Moskona di Pemilihan Legislatif 2019 Kab. Teluk Bintuni. Peneliti menyadur teori dari Pierre Bourdieu tentang Modal Siombolik untuk membaca satu fenoeman politik yang terjadi. Modal simbolik dalam kemenangan kepala suku dipengaruhi oleh tiga aspek pentingan yakni, Pertama, tradisi potong babi: persembahan adat dalam ranah politik. Kedua, jaringan adat kemargaan sebagai penjaringan kekuataan politik. Ketiga. Kepala suku sebagai sumber kebenaran dan kepercayaan. Ketiga aspek penting menjadi satu relasi dan instrumen dan strategi dalam memobilisasi dukungan politik untuk kemenangan kepada suku Moskona di Pemilihan Legislatfi, selain legilastif dimomentum seperti pilkada,pilgub dan pilpres membutukan ligitimasi adat dan rituas potong babai. Selain itu juga pemanfatan figur kepala suku dilakukan oleh partai Nasdem (partai penguasa di Kab. Teluk Bintuni) untuk mendulang suara. Kepercayaan masyarakat suku Moskona bahwa kepada suku adalaha sumber kebenaran dan kebaikan, oleh sebab itu arah dan sikap politik kepadal suku memberikan satu efek secara politik terhada masyaraka adat termasuk pada level tindakan dan keputusan politik Noken (suara kolektif) sekalipun. Jadi modal simbolik yang meliputi ritual potong babi dan kefiguran kepada suku menjadi instrument masi relefan dalam dunia politik di Kab. Teluk Bintuni.

Keywords: Modal simbolis, Politik Kepala Suku dan Pemilihan Legislatif.