Besarnya potensi sumberdaya udang penaeid yang terdapat di perairan Distrik Botain merupakan suatu peluang besar bagi pengguna sumberdaya untuk mengoptimalkan pemanfaatannya, salah satunya adalah dengan melakukan usaha penangkapan udang banana (Penaeus merguiensis) dengan menggunakan alat tangkap trammel net seperti yang telah dilakukan oleh Nelayan di Dusun Klabra sejak tahun 1999 hingga saat ini, namun harus sesuai dengan daya dukung perairannya dan berdasarkan kaidah-kaidah pemanfaatan yang berkelanjutan (Gunaisah, 2008).
Permasalahan yang dapat dilihat dalam penelitian ini adalah : (1) Bagaimana kelayakan usaha penangkapan udang banana (Penaeusmerguiensis) dengan menggunakan alat tangkap trammelnet di Distrik Botain KabupatenSorong? (2) Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pendapatan nelayan yang menggunakan alat tangkap trammelnet ?. Tujuan dari penelitian ini adalah : (1) Untuk mengetahui kelayakan usaha penangkapan udang banana (Penaeusmerguiensis) dengan menggunakan alat tangkap trammel net di Distrik Botain Kabupaten Sorong.(2) Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan nelayan yang menggunakan alat tangkap trammel net.
Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Oktober 2019 dan bertempat di Dusun Klabra (Klafluk), Distrik Botain Kabupaten Sorong. Metode dalam pelaksanaan penelitian ini adalah dengan melakukan pengamatan dan keterlibatan secara langsung dalam kegiatan operasi penangkapan udang banana (Penaeusmerguiensis) untuk pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling. Data yang diperoleh dari hasil penelitian ini kemudian dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif kuantitatif.
Hasil Analisis Pendapatan Nelayan I menunjukkan nilai yang diperoleh adalah Rp. 20.118.500,Nelayan II Rp. 110.269.500 dan Nelayan III Rp. 22.334.500. Nilai B/C Ratio pada Nelayan I(0,60)dengan indikator (<1) tidak layak, Nelayan II nilai B/C Ratio(7,22) dengan indikator (>1) layak dikembangkan dan pada Nelayan III nilai B/C Ratio (0,63) dengan indikator (<1) tidak layak. Analisis BEP memperlihatkan nilai titik impas Nelayan I adalah dengan memproduksi udang banana sebanyak 244,2 Kg atau dengan harga Rp.13.431.000, Nelayan II dengan memproduksi 157,3 Kg atau dengan harga Rp.8.371.000 dan pada Nelayan III dengan memproduksi 383,5 Kg atau dengan harga Rp.21.092.500. Dan hasil analisis Payback Period memperlihatkan bahwa pada Nelayan I nilai PP adalah (3 Tahun 7 Bulan) yang artinya periode pengembalian modal lambat, pada Nelayan II nilai PP adalah (0 Tahun 4 Bulan) yang artinya periode pengembalian modal cepat dan pada Nelayan III nilai PP adalah (4 Tahun 4 Bulan) artinya periode pengembalian modal lambat.
Kata Kunci : Analisa Usaha, Distrik Botain, Trammel Net.