MUTU IKAN TONGKOL (Euthynnus affinis) YANG DITANGKAP MENGGUNAKAN PURSE SEINE DENGAN METODE PENGESAN YANG BERBEDA DI ATAS KAPAL
THE QUALITY OF FRESH MACKEREL TUNA (Euthynnus affinis) CATCHED USING THE PURSE SEINE WITH DIFFERENT METHODS ON THE SHIP
Sulfianaa, Metusalachb, Nursinah Amirb
aProgram Studi Pengolahan Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan, Universitas Muhammadiyah Sorong, Sorong, Papua Barat
bProgram Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perairan, Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan, Universitas Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan

*Koresponden penulis : saif.sulfiana@gmail.com

Abstrak

Nelayan pada umumnya menggunakan alat tangkap purse seine untuk menangkap ikan tongkol, karena mampu menangkap secara efektif ikan pelagis yang memiliki tingkah laku hidup berkelompok dalam ukuran besar, baik di daerah perairan pantai maupun lepas pantai. Namun hingga saat ini masalah yang dihadapi nelayan dan pemilik kapal yaitu menurunnya kualitas ikan hasil tangkapan yang diakibatkan oleh lamanya waktu penangkapan ikan di laut. Semakin lama trip penangkapan, maka mengakibatkan ikan yang ditangkap mengalami penurunan kualitas. Penurunan kualitas tersebut dapat terjadi karena mekanisme pertahanan normal ikan terhenti setelah ikan mengalami kematian. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh metode pengesan dan waktu penyimpanan yang berbeda terhadap kualitas ikan tongkol (Euthynnus affinis). Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak lengkap (RAL) pola faktorial dengan 2 faktor dan masing-masing perlakuan dilakukan dalam 3 ulangan. Perlakuan yang digunakan berupa metode tumpuk, berlapis 1 dan berlapis 2 dengan perbandingan es dan ikan (1:1), serta waktu penyimpanan yaitu 12, 24, 36 jam. Analisis statistik terhadap mutu ikan tongkol (Euthynnus affinis) yang dilakukan yaitu suhu, organoleptik dan coliform. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah penyimpanan 36 jam nilai organoleptik tidak ada perbedaan, sedangkan nilai suhu dan coliform ada perbedaan nilai yaitu pada metode tumpuk mendapatkan hasil (4,3±0,58) (6,2±0), metode berlapis 1 (4,6±0,58) (6,2±0) dan metode berlapis 2 (7,6±0,58) (6,1±1,08). Dari ketiga metode pengesan yang diberikan perlakuan dengan waktu penyimpanan yang berbeda mendapatkan hasil yang tidak jauh berbeda, tetapi jika dilihat dari nilai suhu metode tumpuk merupakan metode yang terbaik.

Kata kunci : Euthynnus affinis, metode pengesan, suhu, organoleptik, coliform